Mahasiswa Berprestasi PGSD (September): “Prestasi Hebat di balik Seragam Universitas”

Putri, Finalis 25 Karya Cerpen Terbaik pada Lomba Cerpen Penalaran Festival 2023

Putri Nur Hasanah atau yang kerap disapa Teh Putri ini merupakan Mahasiswa Program Studi PGSD Bumi Siliwangi angkatan 2021 yang berhasil menjadi Finalis 25 karya cerpen terbaik dalam Perlombaan Cerpen Penalaran Festival 2023 yang dilaksanakan pada akhir bulan Juli yakni pada gelombang 2 secara online. Untuk usaha yang dilakukannya demi meningkatkan kemampuan ialah dengan menuliskan apa saja ide yang tiba-tiba muncul di kepala dan memang Teh Putri ini sejak dahulu suka sekali menulis dan menekuninya. Tetapi, malas merupakan hambatan paling utama dalam kisah kepenulisannya ini.

“Pasti senang ya, soalnya tidak menyangka karena awalnya hanya iseng saja,” ungkap Teh Putri saat mengungkapkan perasaannya terkait kemenangan yang telah diraih. “Pesan buat pembaca, khususnya pembaca yang sering merasa bosan tidak tau mau ngapain, boleh banget cari-cari atau coba-coba mengasah keterampilannya daripada bengong atau merasa sepi. Karena kita tidak tahu kapan bisa mendapatkan sesuatu kalau tidak dicoba,” ucapnya dalam sepucuk pesan untuk pembaca.

Budi, Juara II Lomba Badminton pada ajang Lomba Internal UKM Badminton UPI 2023

Kang Budi atau yang bernama lengkap Intan Budi Komara merupakan Mahasiswa Program Studi PGSD Bumi Siliwangi angkatan 2021 yang telah memenangkan Lomba Badminton sebagai juara II yang diselenggarakan oleh UKM Badminton UPI pada 28 September 2023 di Sporthall UPI. Hasil ini tentu dengan usaha dan doa yang terus mengalir, pastinya dengan latihan secara rutin dan berprinsip mau sehebat apapun kalau tidak ada tekad yang kuat untuk berlatih secara rutin akan kalah sama orang yang latihannya secara rutin. “Memang terkadang sifat malas suka ada, kebetulan hobi saya olahraga bulutangkis ini dijadikan sebagai gaya hidup, sehingga tidak ada beban ketika berlatih. Selain berlatih tentunya berdo’a juga yaa, karena usaha udah, tinggal berdo’a-nya ketika sebelum bertanding agar diberikan hasil yang terbaik. Catat yaa!!! Mau sebanyak apapun do’a tapi tanpa usaha, sia-sia aja semuanya yang kamu lakuin,” ucap Kang Budi.

Hambatan juga sering terjadi, seperti kondisi fisik yang kadang dipaksakan untuk berlatih melebihi batas maksimal, terkadang bisa menjadi cedera juga. “Apalagi ketika hari itu, di semifinal, kaki sudah tidak bisa di ajak kerjasama beberapa kali, mungkin karena kelelahan, namun jujur malah semakin bersemangat untuk menang, yaa walaupun menahan sakit. Kebetulan disana juga ada mantan pelatih club nasional juga kasih saran kalau saya mengalami otot yang keletihan. Tetapi, prinsip yang saya pegang itu, lebih baik menangis karna kerasnya latihan daripada menangis karna malu saat di di pertandingan,” jelasnya.

“Tentunya senang, karna jujur yang saya lawan itu ada yang masih aktif sebagai wakil atlet di UKM Badminton UPI pada turnamen liga mahasiswa, dan juga yang sudah alumni sebagai atlet. Apalagi partner saya kebetulan juara di tingkat mahasiswa, dia juga memberikan motivasi banyak. Tentunya itu sangat bermanfaat bagi saya,” ungkap Kang Budi. “Pesan buat semuanya terutama di bidang olahraga. Proses itu tidak ada yang instan, kamu cape sama proses itu? Akan terbayar nanti ketika hasilnya sudah tercapai. Ga usah malas latihan, belajar terus. Ga usah banyak ngeles, ga usah takut juga untuk berproses, karna kalau kamu bisa lakuin itu, buat kamu sendiri juga dan bukan buat orang lain,” pesannya.

Shafa, Juara III Lomba Podcast Festival Kemuslimahan Poltekkes Kemenkes Surabaya

Teh Shafa Qonita ialah mahasiswa Prodi PGSD Bumi Siliwangi yang berhasil meraih juara II pada Lomba Podcast Festival Kemuslimahan Poltekkes Kemenkes Surabaya yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2023 melalui youtube dan zoom. Untuk meningkatkan kemampuannya, Teh Shafa sering melakukan literasi seputar islam dan berita yang kemudian menggali topik pada problematika yang tengah marak diperbincangkan atau belum ada titik terangnya, melatih public speaking dengan banyak berdiskusi sehingga memperkaya kata baru dan ilmu, kemudian tentunya mendengarkan podcast untuk mencari inspirasi. Adapun hambatan yang terjadi seperti pada saat penataan kamera itu harus mendapatkan angle yang bagus dan saat proses editing video yang cukup memakan waktu.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali. Walau sempat tidak menaruh harap lebih karena peserta lain menggunakan peralatan podcast, sedangkan saya dengan peralatan seadanya. Setelah melihat total poin, yang terpenting adalah isi materi dan hasil editing podcast nya,” ungkapnya. “Jangan takut gagal, karena itu adalah bagian dari proses. Takutlah karena kamu tidak pernah mencobanya. Kamu adalah pemeran utama di hidupmu, pemeran utama tidak ada yang hanya diam. Segala sesuatu yang kita perbuat niatkan karena Allah, agar tidak sia-sia,” pesan Teh Shafa untuk kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.