BEDAH BUKU BERSAMA BENGSAS, YUK! – PGSD Bumi Siliwangi – Universitas Pendidikan Indonesia

BEDAH BUKU BERSAMA BENGSAS, YUK!

1. Resensi Novel Kata – Rintik Sedu

Ringkasan:

Binta Dineshcara, perempuan biasa yang kuliah di jurusan komunikasi semester tiga. Dia hidup bersama mamanya yang mengidap penyakit skizofrenia. Skizofrenia adalah penyakit kejiwaan yang membuat si penderita tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang ada di dalam pikirannya. Penderita skizofrenia mengalami delusi, halusinasi, banyak diam dan melamun, dan juga sering bicara aneh. Tidak pernah menjadi suatu hal yang mudah untuk Binta meninggalkan satu-satunya harta dalam hidupnya itu. 

Meskipun Binta berada di jurusan komunikasi akan tetapi dirinya dikenal sebagai mahasiswi yang paling tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Cahyo adalah satu-satunya sahabat Binta. Dia mengetahui kondisi Binta. 

Suatu hari, ketika Binta selesai menyantap sarapan nasi uduk bersama Cahyo dan bergegas menuju kelas pagi, di depan pintu kelas, ada seorang laki-laki bertubuh tinggi. Itu adalah Nugraha, mahasiswa arsitektur semester lima yang kerap dipanggil Nug. Dari sekian banyak perempuan di kampus ini Nug lebih tertarik pada Binta. Meskipun sudah berulang kali Binta menolak kehadiran laki-laki itu, tetapi Nug selalu berusaha mendekati Binta. Bagi Nug, Binta adalah sosok yang misterius, judes, galak tapi unik dan Nug tidak akan menyerah untuk mendapatkan hati Binta. Di hari pertama bertemu Binta, Nug gagal mengajak Binta pergi. Di hari kedua, Nug berhasil mengajak Binta bertemu anak-anak di pinggir rel. Di hari ketiga, Nug berhasil membuat perempuan itu menjadi Princess Binta. Dan di hari keempat ini Nug sudah mencintai Binta. Disaat Nug menyatakan cintanya, Binta meminta Nug untuk tidak mencintainya. Karena Binta tidak ingin Nug menggantungkan hatinya pada seseorang yang rapuh seperti dirinya. 

Pada suatu hari, Cahyo memberikan Binta sebuah tiket untuk Binta pergi ke Banda Neira. Saat di bandara, Binta bertemu sosok laki-laki tinggi mengenakan kaus putih dengan luaran kemeja biru gelap dan jeans. Binta tersenyum lebar lalu berlari cepat ke arah lelaki itu dan kemudian memeluknya. Dia adalah Biru, laki-laki yang begitu berarti untuk Binta. Hari-harinya di Banda Neira dihabiskan bersama dengan Biru. Saat hendak kembali pulang, Binta ingin Biru ikut bersamanya atau Binta yang akan menetap lebih lama lagi di tempat baru itu asalkan bersama Biru, namun Biru tidak menyetujuinya. Biru tidak mau menyakiti hati Binta lagi. Binta pulang dalam keadaan menangis. Setelah pertemuannya dengan Biru sekaligus setelah kembalinya Binta ke kehidupan sehari-harinya, Nug lah seorang yang selalu ada untuk Binta. Hingga saat itu Biru kembali datang dan menyatakan perasaan, namun Binta sudah tidak merasakan perasaan apa pun ketika Biru mengucapkannya. 

Kelebihan :
Alur dalam cerita ini dijelaskan cukup rinci oleh penulis sehingga tidak membuat pembacanya bingung, terdapat sebuah gambar ilustrasi yang menarik sehingga tidak membuat bosan, buku ini pun membuat pembaca ingin terus membaca kelanjutan cerita di setiap bab nya. 

Kekurangan :
Ada kata yang ditulis kurang tepat, terdapat tanda titik dan koma yang bersatu dalam satu kalimat. 

Kutipan favorit:
“Ada banyak cara untuk menyembunyikan sesuatu. Kadang, yang terdengar belum tentu benar, dan yang terlihat belum tentu tepat.”

2. Resensi Novel Pernah Tenggelam – Fuad Naim

Ringkasan: 
Gue hijrah bukan karena dikatain anak alay 
Gue hijrah bukan karena diledekin pengikut dajjal 
Gue hijrah bukan disebut pecinta plastik 

Gue hijrah karena suatu hari gue mulai menemukan diri gue berdiri di sebuah perempatan jalan antara Islam dan Hallyu 

Ada banyak hal yang Islam larang namun Hallyu 
melakukan sebaliknya, ada yang perintahkan Islam namun Hallyu baikan 

identitas mulai dipertanyakan. Apakah gue lebih memilih sejarah menulis gue sebagai seorang muslim… atau K-Wavers? 

Kelebihan : 
Buku ini memiliki ilustrasi yang sangat menarik sehingga tidak bosan untuk meningkatkan, penataan bahasa yang digunakan juga sangat baik, sehingga ketika kita menemukan harapan yang akan disampaikan oleh pesan tersebut. Buku ini juga banyak memberikan motivasi tentang ajaran Islam yang sekarang mulai ditinggalkan akibat KPop. 

Kekurangan : 
Terlalu banyak ilustrasi menyebabkan sedikit sekali tulisan jadi susah untuk dipahami maksudnya. Dan beberapa warna kertas buku sangat berwarna sehingga tidak enak dibaca. 

Kutipan : 
“Kita akan menghadapi fan war sesungguhnya. Nanti kamu masuk fandom yang mana tergantung hasil latihan di dunia dulu terbiasa belain siapa?”

3. Resensi Novel Dear J – L. Lullaby

Ringkasan : 
Cerita dari buku ini diangkat dari cerita wattpad yang memiliki judul sama, yaitu ‘Dear J’. Didalamnya menceritakan tentang seorang pemuda bisu yang dianaktirikan oleh keluarganya sendiri, dia Nam Jaemin. Seorang pemuda penyuka hujan dan sajak yang tidak memiliki alur cerita hidup yang indah. Suatu saat, ia memiliki teman wanita yang bisa memandang seluruh kekurangannya menjadi suatu kelebihan yang dimilikinya, dia adalah Jung Jeha. Mereka berteman sangat lama karena merasa nyaman antara satu sama lain, apalagi Nam Jaemin yang selama ini tidak memiliki teman merasa hidupnya lebih berwarna karena kehadiran Jung Jeha. Namun ternyata kisah mereka tidak berakhir indah karena nyatanya Jung Jeha adalah pacar dari saudara Nam Jaemin, yaitu Kim Jeno. Banyak terjadi perselisihan antara Kim Jeno dan Nam Jaemin, karena nyatanya Nam Jaemin memiliki rasa kepada Jung Jeha. Tetapi Jung Jeha akhirnya memilih untuk menemani Nam Jaemin. Kisah mereka tak berakhir dengan indah, karena Nam Jaemin harus meninggal dunia disebabkan oleh penyakit yang telah diidapnya sejak lama.

Kelebihan: 
Kelebihan dari buku ini mengajarkan kepada kita untuk selalu bersyukur, karena kita tidak pernah tahu dengan apa yang telah Tuhan rencanakan. Buku ini juga memiliki alur yang fantastis, karena buku ini memiliki 5 sequel (keseluruhannya disebut J’Universe) yang memiliki genre yang berbeda. Buku ini merupakan sequel pertama dari buku yang ditulis oleh L. Lullaby, namun sequel kelima buku ini merupakan awal dari seluruh cerita yang ada di J’Universe ini.

Kekurangan:
Menurut saya, kekurangan dari ceritanya adalah author yang sering membuat ceritanya menggantung. Bahkan teori cerita di ‘Dear J’ ini bisa saja terjawab di buku ‘Truth’ yang merupakan sequel kelima dari J’Universe.

Kutipan favorit:
“Maafkan aku yang harus mengingkari janji, namun bisakah beri aku satu kesempatan? Akan ku pinta Tuhan untuk mempertemukan kita kembali di surga, maupun di kehidupan yang akan datang”.

4. Resensi Novel Sang Pemimpi – Andrea Hirata

Novel yang memiliki ending yang begitu mengesankan. Dan Novel yang memiliki alur yang bagus dan menarik. Tema cerita yang sederhana namun terbungkus kalimat-kalimat yang penuh makna. Dalam novelnya yang kedua tersebut penulis mengemas dan menata dengan bahasa yang sederhana dan inspiratif, tapi tetap memperhatikan kualitas isi dan penuh bahasa imajinatif. Sudah banyak orang yang menayampaikan bahwa pencapaian-pencapaian luar biasa yang berhasil dicatat oleh umat manusia berasal dari mimpi yang begitu kuat. Tetapi disini tentu kita harus memandang mimpi disisi sebagai sebuah keinginan yang ingin dicapai atau disebut dengan cita-cita. Bukan sebuah mimpi yang terkadang hanya menjadi bunga tidur dan hayalan belaka. Lewat novel ini juga penulis mampu menciptakan kata-kata yang menggugah jiwa pembacanya. Penulis juga menyebutkan bahwa sikap pesimis dan tidak mau mencoba serta minder itu merupakan racun yang akan menggerogoti mimpi kita untuk menggapai cita-cita dan harapan kita. Karena hal tersebut akan menambah keterpurukan pemikiran kita terhadap apa yang telah kita impikan selama ini.

Tiga tokoh utamanya, Arai, Ikal, dan Jimbron, yang digambarkan sebagai seorang pemimpi yang telah menamatkan SMP dan akan melanjutkan ke SMA. Dari sinilah perjuangan dan mimpi mereka dimulai. Tidak tanggung-tanggung, Arai dan Ikal bermimpi untuk kuliah ke Perancis, sedangkan Jimbron memutuskan untuk menetap di Belitung. Demi impian tersebut, apapun Arai dan Ikal lakukan agar impian untuk kuliah di Perancis terwujud. Namun, ini barulah awal perjuangan yang sesungguhnya.“` 

Kelebihan : Kekuatan novel ini terdapat dalam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pembaca diajarkan agar menjadi orang yang senantiasa bersyukur. Walaupun di tengah kekurangan, jangan mengeluh dan tetap berusaha serta berdoa. Selain itu, dengan kekuatan mimpi, jangan pernah menyerah dan larut dalam kesedihan. Selain itu, penulis mengajarkan tentang nilai-nilai untuk patuh pada perkataan orang tua.

Kekurangan : Pembaca dapat mengalami kesulitan dalam memahami Bahasa yang digunakan karena ada penggunaan bahasa daerah dan bahasa asing yang tidak dijelaskan di glosarium. Sebaiknya penulis melengkapi kosakata berbahasa daerah dan berbahasa asing tersebut pada glosarium sehingga pembaca tidak bingung dengan istilah-istilah didalamnya.

Kutipan Favovrit : “Hari ini seluruh ilmu umat manusia menjadi seitik air di atas samudra pengetahuan Allah. Hari ini Nabi Musa membelah Laut Merah dengan tongkatnya, dan miliaran bintang-gemintang yang berputar dengan eksentrik yang bersilangan, membentuk lingkaran episiklus”.

5. Resensi Novel Kisah untuk Geri – Erisca Febriani

Ringkasan:

Novel ini dikarang oleh penulis bernama Erisca Febriani yang juga menulis novel best seller yaitu Dear Nathan. Kisah ini bermula dari ayah Dinda yang menjadi tersangka kasus korupsi sehingga merampas semua kejayaan keluarga Dinda yang tadinya berada di atas menjadi berada di bawah. Dinda kehilangan segalanya, baik itu popularitas, ayahnya yang di penjara, rumah mewahnya, bahkan ibunya sampai harus banting tulang dengan bekerja ke luar negeri untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang serba tidak memadai, sehingga Dinda yang tadinya serba berkecukupan hidupnya harus mulai beradaptasi untuk kehidupan barunya. Dinda yang sudah tidak memiliki apapun ditambah ia di cap sebagai anak koruptor membuatnya dijauhi teman-teman di sekolahnya, sehingga agar Dinda dapat mempertahankan kekuasaaannya, ia memaksa Geri sang pentolan SMA Garuda untuk menjadi pacarnya.
Akan tetapi, seiring berjalan waktu, Dinda terjebak dalam permainannya sendiri dan jatuh cinta dengan Geri, namun Geri juga menyukai orang lain yaitu Raini yang merupakan adik kelas Dinda dan Geri. Dinda berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan perhatian Geri. Tetapi, usahanya tak membuahkan hasil. Geri tetap memilih Raini. Hal ini membuat Dinda terpacu untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Pada akhirnya, Raini keluar dari SMA Garuda dan Geri yang pada akhirnya bersama dengan Dinda.

Kelebihan: Novel ini menyuguhkan cerita yang ringan tetapi tidak membosankan untuk dibaca, selain itu juga, novel ini tidak hanya mengandung unsur romansa remaja yang digambarkan melalui tokoh Dinda dan Geri, namun juga mengangkat permasalahan-permasalahan yang sedang banyak dihadapi remaja di masa kini seperti kasus bullying atau hal-hal lainnya. Dan juga novel ini mengandung banyak nilai moral yang berharga bagi anak-anak usia remaja.

Kekurangan: Alur dalam novel ini mudah ditebak, konflik dalam cerita ini kurang disuguhkan karena kurangnya sifat yang ditonjolkan secara lebih oleh tokohnya, pemecahan konflik dalam novel yang terlalu singkat juga penulis yang kurang mendeskripsikan secara detail.

Kutipan favorit: “Waktu kita di atas, orang-orang mendadak berubah jadi malaikat tanpa sayap. Mereka baik karena ada maunya, nanti pas udah di bawah, mereka hilang entah ke mana.”

6. Resensi Novel Laut Bercerita – Leila Salikha Chudori

Ringkasan : 

Menceritakan terkait perilaku kekejaman dan kebengisan yang dirasakan oleh kelompok aktivis mahasiswa di masa Orde Baru. Tidak hanya itu, novel ini pun merenungkan kembali akan hilangnya 13 aktivis, bahkan sampai saat ini belum juga ada yang mendapatkan petunjuknya.

Cerita dalam novel Laut Bercerita terbagi menjadi dua bagian dengan jarak waktu yang jauh berbeda. Adapun bagian pertama diceritakan melalui sudut pandang tokoh bernama Biru Laut beserta para kawan sesama aktivisnya seraya menyelesaikan visi atau tujuan mereka. Sementara pada bagian kedua, kisahnya diambil dari sudut pandang Asmara Jati, adik dari Laut yang mempunyai tujuan atau visi yang cenderung berlainan dengan Laut.

Kisah dan narasi akan diceritakan melalui perspektif Biru Laut. Laut adalah seorang mahasiswa program studi Sastra Inggris di Universita Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia sangat menggeluti dunia sastra dan tentunya tidak sedikit buku sastra klasik yang dimilikinya, baik itu buku sastra bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Laut gemar membaca berbagai buku karangan Pramoedya Ananta Toer yang ketika itu peredarannya dilarang di Indonesia. Hal itu yang menekatkan dirinya secara diam-diam untuk memfotokopi buku-buku tersebut di salah satu tempat yang disebut sebagai fotokopi terlarang. Mulai dari sana, dirinya bertemu dengan Kinan, salah satu mahasiswa FISIP yang memperkenalkan Laut akan organisasi Winatra dan Wirasena.

Setelah ikut bergabung dengan organisasi Winatra, Laut jadi semakin menggiatkan aktivitas diskusi buku bersama rekan-rekan seorganisasi nya. Bukan hanya buku, melainkan beberapa konsep yang hendak mereka lakukan untuk menentang doktrin pemerintah di negara ini yang telah dipimpin oleh satu presiden selama lebih dari 30 tahun.

Kegiatan Laut tidak hanya berdiskusi di organisasinya, ia juga gemar menulis. Laut kerap menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan, kemudian tulisan itu ia kirim agar dapat dimuat oleh media cetak harian. Laut juga beberapa kali bekerja sebagai translator, misal, penerjemah dari novel bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

Dalam novel ini, diceritakan bahwa Laut beserta rekan-rekannya melaksanakan beberapa aksi atau gerakan untuk membela rakyat yang telah diambil haknya oleh pemerintah, salah satunya “Aksi Tanam Jagung Blangguan”.

Akan tetapi, jauh sebelum mereka melakukan aksi tersebut, Laut bersama teman-temannya berdiskusi terlebih dahulu yang dikenal sebagai diskusi kwangju. Dari situlah, awal mula Laut dan rekan-rekannya mengetahui dan mengenal arti dari sebuah pengkhianatan.

Tak hanya itu, novel Laut Bercerita juga menyisipkan kisah antara laut dengan kegiatan kuliahnya, yakni sebagai seorang mahasiswa Sastra Inggris. Laut memang aktif di organisasi Winatra itu, tetapi dirinya tidak lupa akan pelajaran kuliahnya. Hal itu terbukti bahwa dia masih menyusun skripsi dan dapat menuntaskannya.
Di bagian kedua dalam novel Laut BerceritaAsmara, adik dari Laut yang menjadi sudut pandang ceritanya. Asmara dengan Laut, mereka memiliki visi yang saling berjauhan yang mana adiknya lebih menaruh minat pada bidang sains, sementara Laut cenderung bidang sastra.

Pada bagian kedua ini, berawal dari tahun 2000, tepat dua tahun sudah Laut beserta 13 temannya menghilang entah ke mana. Terdapat hal yang menyesakkan dada, yakni saat mereka melangsungkan acara–atau yang mereka sebut sebagai ritual–makan malam bersama di setiap hari minggu.

Hal-hal seperti biasanya mereka lakukan, ibu yang menyiapkan makanan, serta bapak yang mengambil piring untuk wadah mereka makan. Bapak masih menyisakan satu piring untuk Laut, berharap bahwa Laut kelak pulang ke rumah dan kembali makan bersama. Akan tetapi, hasilnya selalu sama dan nihil.

Kemudian, Asmara dan kawan-kawannya memutuskan untuk mendirikan semacam lembaga khusus menangani orang yang dihilangkan secara paksa, layaknya Laut, kakak Asmara. Asmara tidak membangun itu dengan kawan-kawannya saja, ia bekerja sama dengan berbagai orang dan keluarga dari teman-teman Laut yang belum ditemukan pula. Lembaga itu didirikan dengan harapan agar Laut beserta rekan-rekannya yang hilang itu, tidak habis dimakan waktu dan pemerintahan segera menuntaskan perkara ini.

Hingga akhirnya, dirinya mendapatkan informasi mengenai ditemukannya tulang belulang manusia di Kepulauan Seribu. Ada sebagian yang dikubur, kemudian sebagian lainnya sedang dilakukan penelitian oleh dokter forensik.

Mereka semua tidak tahu, tulang siapakah itu? Akan tetapi, Asmara tidak menaruh harap bahwa itu tulang kakaknya sebab ia yakin Laut tidak akan pulang dan kembali.

Ada satu hal lagi yang terbesit dalam benak, siapakah yang telah melakukan pengkhianatan tersebut dan menjadi dalang atas kasus penghilangan paksa ini?

Kelebihan : 
Visualisasi karakter dan suasana dalam novel ini tampak sungguhan alias nyata. Terlebih, bagian di mana Laut beserta teman-temannya disiksa dan diperlakukan tidak manusiawi. Lalu, hal yang terpenting adalah novel ini berdasarkan kisah nyata pengalaman dari para aktivis yang sempat hilang dan diculik pada Maret tahun 1998 lalu, kemudian 9 berhasil kembali dan 13 lainnya dinyatakan hilang. Lalu, novel laut bercerita bersifat edukatif. Hal itu dibuktikan bahwa di dalamnya memuat pengetahuan sejarah rezim Orde Baru, sejarah pergerakan dalam menegakkan keadilan sosial, dan asas demokrasi. Dengan begitu, setelah selesai membaca novel ini, ada banyak pengetahuan mengenai sejarah yang akan kalian dapatkan. 

Kekurangan : Laut bercerita memang bisa dikatakan sebagai novel dengan genre historical fiction yang sungguh luar biasa. Akan tetapi ada sedikit kekurangan atau kelemahan dalam novel ini, seperti alur cerita yang digunakan ialah alur campuran atau maju mundur. Apabila para pembaca yang belum terbiasa dengan alur tersebut, akan cenderung kesulitan atau bingung. Hal itu karena dibutuhkannya sikap fokus dan pemahaman secara saksama supaya dapat mengikuti alur cerita dengan baik.

Kutipan Favorit : “Kita tak ingin selama-lamanya berada di bawah pemerintahan satu orang selama puluhan tahun, Laut. Hanya di negara diktatorial satu orang bisa memerintah begitu lama…seluruh Indonesia dianggap milik keluarga dan kroninya”.

7. Resensi Novel Jakarta Sebelum Pagi – Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Ringkasan :

Emina, tokoh utama yang sama nasibnya seperti kebanyakan manusia kelas pekerja lainnya yang terhimpit di kota Jakarta. Diikuti oleh seorang stalker mencurigakan Namun, Emina justru menanggapi stalker dan menelusuri jejak stalker. Pencariannya mengantarkannya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, dan di sana ditunjukkannya realita dunia serta keunikannya.

Kelebihan : Penceritaan setiap kisah di buku ini menjadi kelebihan tersendiri karena menggunakan bumbu kisah-kisah yang terasa seimbang dengan menunjukkan kondisi dan hiruk pikuk Kota Jakarta. Disuguhi beberapa plintiran alur yang membuat pembaca sering merasakan kejutan setiap bagian ceritanya, menambahkan interpretasi tersendiri terhadap perasaan personal saat membacanya. 
Penulis merasakan buku ini terasa seimbang penyajian ceritanya terutama ceritanya yang bersifat realistis, tidak melebih-lebihkan suasana sehingga tidak menyedihkan dan tidak terlalu membahagiakan, namun tetap dapat merasakan konflik. 
Pengembangan setiap karakter pun terasa cocok saat dibaca, tentu saja dengan berbagai plintiran alur pada setiap karakter, menunjukkan keunikan setiap karakter yang merepresentasikan realita dunia luar dan kota Jakarta. Memiliki ending yang menyenangkan dan tidak menggantung, juga kesesuaian judul dan isi cerita mengenai Jakarta sebelum pagi adalah Jakarta sebelum realita.

Kekurangan : proses perubahan alur yang sangat mengecoh sehingga perlu dibaca berulang-ulang cukup ekstra. Diksi yang digunakan untuk mendapatkan suasana keadaan agar lebih hidup agak kurang cocok. Namun, kekurangan bukanlah hambatan, novel ini tetap menjadi dirinya sendiri untuk tetap layak dibaca.

Kutipan Favorit : “Tumbuh dewasa rasanya seperti itu. Waktu masih kecil, semua orang perhatian. Tapi, begitu dewasa, sedikit demi sedikit, kamu hilang dari pandangan.”

8. Resensi Novel Ranah 3 Warna – A Fuadi

Ringkasan :

Novel Ranah 3 Warna ini menceritakan tentang kesungguhan seseorang yang ingin membuktikan kepada semua orang bahwa ia bisa menggapai apa yang ia inginkan, walaupun orang lain memandangnya sangat mustahil akan terjadi. Itulah yang terjadi pada tokoh Alif pada novel ini, yang diceritakan bahwa ia benar-benar ingin menjadi Habibie dan sekolah di Amerika seperti cita-citanya waktu masih sekolah di MTsN bersama Randai temannya. Ia bertekat akan segera kuliah walaupun harus mengikuti ujian persamaan SMA untuk mendapatkan ijazah, karena di PM (PondokMadani) tidak mengeluarkan ijazah SMA, setelah itu barulah bisa untuk mengikuti ujian UMPTN. Ia kerahkan seluruh usaha agar mendapatkan hasil yang terbaik. Dan pada akhirnya perjuangannya tidak sia-sia sehingga ia lulus dan masuk Universitas Padjadjaran di Bandung jurusan Hubungan Internasional, walau bukan Teknik Penerbangan ITB yang ia inginkan, tetapi dari Universitas itulah kesuksesannya berawal.

Selama kuliah di Bandung ia mengalami berbagai macam masalah, seperti minimnya uang bulanan, tidak punya uang lebih untuk membeli buku, ditambah lagi saat Ayahnya meninggal dunia karena sakit. Alif sempat berpikir akan berhenti kuliah dan pulang kampung membela ibu dan adik-adiknya, akan tetapi ia sempat berfikir setelah mengingat perjuangannya untuk lulus UMPTN dan juga setelah mengingat nasihat terakhir ayahnya untuk terus melanjutkan keinginannya. Segala masalah yang datang, ia hadapi dengan lebih tegar dan sabar, sehingga ia pun teringat sesuatu yang telah ia pelajari di PM “Man Shabara Zhafira” yang artinya siapa yang sabar akan beruntung. Dan akihirnya untuk mengatasi kesulitan perekonomiannya ia berusaha mencari pekerjaan agar dapat menghasilkan uang tambahan untuk keperluan kuliahnya dan ingin mengirim uang kepada ibu dan adiknya di kampung, karena dia tidak mau membuat ibunya mati-matian banting tulang hanya untuk dirinya.

Tidak lama setelah ia mendapat pekerjaan, namun pekerjaan itu tidak berlangsung lama, karena Alif sempat menderita sakit tipus selama 1 bulan, sehingga pekerjaan tersebut tertunda, akhirnya ia beralih menjadi penulis yang kebetulan ia menemukan seorang guru yang sangat pandai dalam urusan menulis dan juga merupakan Pimpinan Redaksi Kutub yaitu Bang Togar. Iapun berusaha agar bisa menjadi muridnya. Perjuangan yang dilakukan oleh Alif tidak sia-sia, setelah banyak coretan-coretan pada kertas yang berisi tulisan hasil karyanya tersebut, akhirnya tulisannyapun dapat dimuat di majalah kampus dan berlanjut sampai ke Koran Manggala. Melalui menulis itulah ia mendapat hasil yang lebih baik, sehingga ia bisa mengirim uang ke ibunya. Keinginannya untuk belajar ke Benua Amerika akhirnya berhasil melalui program pertukaran pelajar yang ia ikuti dan memilih Kanada sebagai negara yang ingin ia kunjungi, disana terjadi proses pembelajaran melalui pekerjaan yang di berikan kepada masing-
masing mahasiswa-mahasiswi yang mengikuti program tersebut, mereka juga akan tinggal bersama orang tua angkat masing-masing di sana. Alif sangat terkesan terhadap negara tersebut, dan ia tiba di rumah mendapati Mado dan Franc (orang tua angkat Alif di Kanada). Pada suatu hari mereka mendapat surat bahwa program pertukaran pelajar hanya tinggal 2 minggu lagi untuk mahasiswa itu tinggal di sana, Alif yang mendengar kabar tersebut juga ikut sedih dan berjanji terhadap ke dua orang tua angkatnya itu bahwa ia akan kembali lagi. Beberapa tahun berlalu, tidak disangka setelah 11 tahun kemudian, Alif menepati janjinya untuk kembali lagi ke Kanada kepada orang tua angkatnya dan pada saat itu juga ia didampingi oleh istrinya.

Kelebihan : Cover novel ini sangat menarik dan pada novel ini terdapat bahasa Minang, Inggris, Arab, dan juga Perancis yang sudah dilengkapi dengan arti dari kata yang memakai bahasa asing tersebut, sehingga pembaca mudah memahaminya.

Kekurangan : Kertas yang digunakan pada novel ini adalah kertas koran, sehingga pembaca harus hati-hati untuk membuka halaman selanjutnya agar tidak terjadi cacat pada kertas di novel ini.

Kutipan Favorit : “Bang, bagiku Abang seperti Nabi Khidir yang punya banyak ilmu, dan aku adalah Musa. Aku menyerahkan diri dan ingin patuh kepada Abang, seperti Musa berguru pada Nabi Khidir. Tolonglah aku dipertimbangkan Bang.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.