Sah Jadi Doktor, Sandi Dosen PGSD Bumi Siliwangi UPI Perkenalkan AMORA

Sandi berdiri dihadapan para penguji/photo by: Arie

Bandung, 15 Agustus 2019 sekitar pukul 9.30 bertempat di kampus Universitas Pendidikan Indonesia, tepatnya di auditorium Sekolah Pascasarjana lantai 5, Sandi Budi Iriawan dinyatakan tuntas menempuh pendidikan strata 3 (S3) dan sah menyandang gelar Doktor (Dr.) Ilmu Pendidikan Bidang Pendidikan Matematika.

Penelitian dalam disertasi dari salah satu dosen Prodi PGSD Bumi Siliwangi Departemen Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan UPI ini, diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kemandirian belajar, dan kebiasaan berpikir matematis melalui model pembelajaran matematika berbasis sistem among yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara. Model pembelajaran matematika yang telah dikembangkan dinamakan model AMORA akronim dari sintaksnya yang meliputi amati, momong dan ngemong, ngrasake, dan among.

AMORA ringkasnya, (1) Amati bermakna aktivitas guru dan siswa dalam mengamati siswa supaya mereka dapat tumbuh menurut kodratnya melalui pemeliharaan dengan sebesar perhatian, (2) Momong bermakna merawat, membimbing, dan mengasuh siswa dengan memberikan kebebasan atau kemerdekaan kepada mereka untuk mendidik dirinya sesuai dengan kodratnya. Pada saat melakukan proses momong, guru juga melakukan proses (3) Ngemong yang bermakna mengamati siswa dan tidak membiarkannya begitu saja, melainkan mencampuri kehidupan siswa ketika mereka berada pada jalan yang salah yang dapat membahayakannya, (4) Ngrasake bermakna merasakan kemenangan tiap-tiap siswa yang dirayakan secara individual dan klasikal setelah mereka mempersiapkan diri untuk belajar (meneng), menguatkan niat dan motivasi untuk belajar (wening), dan belajar mandiri untuk menguasai materi pembelajaran, dan (5) Among merupakan contoh dan teladan guru dalam pembelajaran untuk menguatkan perilaku siswa. Gabungan kelima kata tersebut memiliki makna mendidik dengan penuh cinta, kasih, dan sayang yang tulus dengan selalu mengamatinya supaya mengetahui kebutuhannya, memberikan sesuatu yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhannya, memandirikannya, dan memberikan contoh yang baik bagi dirinya supaya tumbuh sesuai kodratnya.

Pengembangan model pembelajaran matematika AMORA tersebut berdasarkan prinsip-prinsip pada Sistem Among Ki Hadjar Dewantara yang dikenal dengan Panca Darma terutama prinsip kodrat alam dan kemerdekaan. Secara implementatif AMORA diterapkan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan tiga variabel terikatnya, yaitu kemampuan berpikir kritis, kemandirian belajar, dan kebiasaan berpikir matematis.

Copyright @ Sandi B Iriawan/Disertasi

Uniknya, AMORA secara etimologis berasal dari bahasa Spanyol yang memiliki makna cinta dan relevan dengan pendidikan dan pengajaran menurut Sistem Among yang berbasis cinta, kasih, dan sayang. Bukti cinta, kasih, dan sayang dalam pembelajaran dengan Sistem Among diaktualisasikan melalui proses mendidik dan mengajar yang mencari tahu kebutuhan siswa, diberikan sesuai dengan kebutuhannya, bermanfaat bagi dirinya, bersifat memandirikannya, dan memberikan contoh yang baik bagi hidupnya. Dalam Sistem Among, mendidik dan mengajar disesuaikan dengan kodrat (potensi, minat, dan bakat) siswa dan dengan kebebasan yang seluas-luasnya dengan penuh perhatian dan bimbingan yang memandirikan untuk siswa yang membutuhkan tanpa hukuman dan paksaan yang dapat memerkosa batin siswa. Dengan demikian, dengan pembelajaran yang berbasis cinta, kasih, dan sayang maka akan dapat terwujud pembelajaran yang tertib dan damai.

Dalam kurun waktu kurang lebih satu jam setengah, suami dari Dea Savitri Adiningsih ini dianggap berhasil dalam mempertahankan disertasinya oleh para penguji dengan memperoleh penilaian Sangat Memuaskan.

Mempertahankan AMORA/photo by Tedi
Setelah Ujian Tahap II Usai/Photo by: Tedi

Kegiatan Ujian Promosi Doktor Sandi Budi Iriawan diakhiri dengan ucapan selamat dari keluarga, kolega, dan sejumlah mahasiswa yang tentunya juga disertai untaian doa, semoga ilmu yang telah diraih dapat menuai berkah bagi semua, terutama kemajuan pendidikan di Indonesia tercinta.*ARR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.